Naturalisasi Atlet Esports: Strategi Indonesia Menurut Menpora Dito
6 mins read

Naturalisasi Atlet Esports: Strategi Indonesia Menurut Menpora Dito

Naturalisasi Atlet Esports – Di Indonesia, fenomena naturalisasi pemain untuk memperkuat tim nasional sepakbola telah menjadi strategi yang cukup umum. Namun, pertanyaan serupa muncul di dunia esports, yang juga mengalami pertumbuhan pesat dan menjadi semakin penting dalam kancah kompetitif global. Apakah Indonesia juga akan mengambil langkah serupa untuk timnas esports? Jawaban atas pertanyaan ini datang langsung dari Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo.

Pendekatan Indonesia terhadap Naturalisasi Atlet Esports

Dalam wawancara terbaru, Menpora Dito Ariotedjo menyampaikan pandangannya mengenai kemungkinan naturalisasi atlet esports. Menpora Dito menekankan bahwa kebijakan naturalisasi atlet di cabang olahraga apapun, termasuk esports, harus dipertimbangkan dengan matang. Ini bukan hanya tentang memperkuat tim nasional secara instan melalui tambahan talenta dari luar, tetapi juga tentang mengembangkan talenta dalam negeri untuk jangka panjang.

“Kami tentu melihat naturalisasi sebagai salah satu strategi untuk meningkatkan prestasi di tingkat internasional,” ujar Menpora Dito. “Namun, untuk esports, kami lebih fokus pada pembinaan talenta lokal sehingga mereka bisa bersaing di tingkat global tanpa harus bergantung pada naturalisasi.”

Pembinaan Talenta Lokal Sebagai Prioritas

Lebih lanjut, Menpora menambahkan bahwa pemerintah saat ini tengah berinvestasi dalam pembangunan ekosistem esports yang sehat di Indonesia. Ini termasuk pembinaan dari tingkat akar rumput, penyediaan fasilitas latihan yang memadai, dan penyelenggaraan kompetisi lokal yang dapat menjadi batu loncatan bagi atlet untuk berkompetisi di tingkat lebih tinggi.

“Ini adalah tentang membangun fondasi yang kuat untuk esports yang tidak hanya menciptakan atlet yang mampu bersaing, tetapi juga mendorong pertumbuhan industri secara keseluruhan,” kata Dito.

Strategi Menpora Dito dalam Meningkatkan Prestasi Esports Indonesia di Kancah Internasional

Dalam rangka pelepasan Timnas Esports Indonesia yang akan berkompetisi di 16th IESF World Esports Championships 2024, Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo, menyampaikan pandangannya mengenai potensi besar esports di Indonesia. Menpora Dito menekankan bahwa Indonesia memiliki sumber daya yang signifikan dalam bentuk diaspora yang bisa dimanfaatkan untuk memperkuat tim nasional.

Pemanfaatan Diaspora untuk Meningkatkan Tim Esports

Dalam wawancara seusai acara di Kemenpora, Jakarta, pada Jumat, 8 November 2024, Menpora Dito menyatakan, “Ya pastinya potensi diaspora yang sudah saya sampaikan, diaspora ya, sehingga kita melihat seluruh daerah di Indonesia kalau punya potensi pasti kita akan tarik.” Pernyataan ini menggarisbawahi komitmen Menpora untuk tidak hanya mengandalkan talenta lokal, tetapi juga mengintegrasikan kemampuan dan pengalaman dari diaspora Indonesia untuk memperkuat kapasitas tim nasional esports.

Besarnya Potensi Esports di Indonesia

Menpora Dito juga menyampaikan keyakinannya tentang kemampuan atlet esports Indonesia untuk bersaing di level internasional. Ini menunjukkan bahwa pemerintah Indonesia melihat esports bukan hanya sebagai aktivitas rekreasi, tetapi sebagai arena kompetitif serius yang membutuhkan dukungan penuh dari berbagai sektor, termasuk pemerintah.

“Kami merasa potensi esports di Indonesia begitu besar,” ujar Dito. Beliau berpendapat bahwa dengan strategi yang tepat dan dukungan yang cukup, Indonesia tidak hanya bisa berpartisipasi tetapi juga berprestasi di ajang-ajang internasional.

Masa Depan Esports Indonesia

Komenter Menpora Dito menandakan sebuah era baru dalam pendekatan pemerintah terhadap esports. Dengan fokus pada pengembangan talenta di dalam negeri serta pemanfaatan potensi diaspora, strategi ini bertujuan untuk memposisikan Indonesia sebagai kekuatan utama dalam esports global.

Langkah ini juga mencerminkan pengakuan lebih luas terhadap esports sebagai bidang yang menawarkan peluang karir bagi para pemuda, serta sebagai sektor yang dapat menghasilkan keuntungan ekonomi melalui event-event besar, sponsorship, dan pariwisata digital.

Mengintip Prestasi Atlet Esports Indonesia dan Rencana Menpora Dito

Sebagai negara yang telah meraih berbagai prestasi di kancah esports internasional, Indonesia terus menunjukkan potensi besar dalam dunia esports. Menpora Dito Ariotedjo secara khusus menyinggung pencapaian impresif ini dalam konteks keberhasilan timnas di IESF 2022 yang diadakan di Bali, dimana Indonesia berhasil keluar sebagai juara umum.

Prestasi Gemilang di IESF 2022

Di ajang IESF 2022, Indonesia tidak hanya berpartisipasi, tetapi juga mendominasi dengan meraih tiga medali emas dari nomor Dota 2, eFootball, dan Mobile Legends. Tak hanya itu, timnas juga berhasil mempersembahkan medali perunggu melalui permainan Counter-Strike: Global Offensive Female. Prestasi ini menegaskan kekuatan dan kedalaman talenta esports Indonesia di berbagai genre permainan.

Menpora Dito menyampaikan kebanggaannya atas prestasi ini, “Dan kita lihat bagaimana prestasinya memang alhamdulillah kita sudah juara dunia, juara regional Asia, jadi ya semua potensi akan kita maksimalkan,” ucapnya.

Fokus pada Diaspora

Mengenai potensi naturalisasi atlet, Menpora Dito menyatakan bahwa kemungkinan itu ada, namun fokus utama tetap pada pemanfaatan diaspora. Beliau menekankan pentingnya mengoptimalkan talenta darah Indonesia yang tersebar di seluruh dunia, “Oh itu mungkin (naturalisasi) saja, tapi yang pasti bagaimana kita fokuskan diaspora. Timnas pun juga sama, diaspora, asli darah Indonesia,” jelas Dito.

Persiapan untuk IESF World Esports Championship (WEC) 2024

Dengan IESF World Esports Championship 2024 yang akan berlangsung di SEF Arena, Riyadh, Arab Saudi, Indonesia telah mempersiapkan diri untuk kembali berkompetisi di level tertinggi. Timnas akan berpartisipasi dalam tiga nomor pertandingan: Mobile Legends, Mobile Legends Women, dan PUBG Mobile.

Berikut adalah daftar atlet esports Indonesia yang akan tampil di IESF 2024:

  • Mobile Legends: Muhammad Reza Kurniawan alias Rezzz, Albert Neilsen Iskandar alias Alberttt, Calvin Winata alias CW, Nicky Fernando Pontonuwu alias Kiboy, Gilang alias Sanz, Luke Febrian Valentinus.
  • Mobile Legends Women: Viorelle Valencia Chen alias Vival, Venny Lim alias Fumi, Vivi Indrawaty alias Vivian, Cindy Laurent Siswanto alias Cinny, Michelle Denise Siswanto alias Chel.
  • PUBG Mobile: Made Rendy Dwi Krisna Putra alias Reizy, Teuku Muhammad Kausar alias Ponbit, Fazriel Haikal Aditya alias Yummy, Excel Tio Ananta alias Frenzzy, Dhika Fadiano alias Flyboy.

Keikutsertaan ini bukan hanya tentang memenangkan lebih banyak medali, tetapi juga tentang menunjukkan konsistensi dan dedikasi Indonesia dalam mengembangkan ekosistem esports yang robust. Para atlet ini siap untuk menunjukkan bahwa Indonesia adalah kekuatan besar di esports global.

 

 

Baca juga artikel kesehatan lainnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *