Trump dan Xi Jinping Akan Bertemu untuk Selesaikan Penjualan TikTok
3 mins read

Trump dan Xi Jinping Akan Bertemu untuk Selesaikan Penjualan TikTok

loading…

Penjualan TikTok. FOTO/ THE VERGE

Pembahasan mengenai penjualan TikTok di AS semakin menghangat menjelang pertemuan penting antara Presiden Donald Trump dengan Xi Jinping. Dalam beberapa tahun terakhir, TikTok menjadi sorotan utama perdebatan tentang keamanan data dan privasi pengguna di seluruh dunia.

Rencana penjualan ini memiliki latar belakang yang cukup rumit, yang dimulai dengan meningkatnya kekhawatiran tentang akses data pengguna oleh pihak-pihak tertentu di luar AS. Dalam konteks ini, pertemuan yang berlangsung di Korea Selatan selama KTT APEC diharapkan dapat memberikan kepastian hukum bagi kelanjutan TikTok di pasar Amerika.

Sejak tahun 2020, isu-isu terkait keamanan dan privasi membuat TikTok terancam, terutama setelah adanya tuduhan kolusi dengan pemerintah China. Inisiatif pemerintah AS untuk memaksa penjualan TikTok ini diharapkan dapat mengurangi risiko yang ada bagi pengguna di negeri Paman Sam.

Proses Penjualan TikTok yang Komplek dan Memakan Waktu

Proses penjualan TikTok telah berlangsung lama, dimulai dengan berbagai negosiasi antara pihak-pihak terkait. Usaha pemerintah Amerika Serikat untuk memastikan bahwa data pengguna tidak jatuh ke tangan yang salah menjadi alasan utama dorongan untuk menjual aplikasi ini.

Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, telah menyatakan bahwa perundingan antara wakil-wakil Tiongkok dan AS sudah berlangsung selama dua hari di Kuala Lumpur. Hasil dari perundingan ini akan menjadi dasar tindak lanjut dalam menyelesaikan kesepakatan tersebut.

Berdasarkan pernyataan resmi, keputusan untuk menyelesaikan penjualan akan diambil oleh Trump dan Xi pada hari Kamis di Korea Selatan. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya kesepakatan ini bagi kedua negara, terutama dalam konteks hubungan diplomatik yang tengah tegang.

Kekhawatiran Keamanan Data di Balik Penjualan

Kekhawatiran akan keamanan data pengguna menjadi salah satu faktor pendorong utama dalam usaha penjualan TikTok. Sejak awal, banyak pihak mengkhawatirkan penyimpanan data yang dianggap kurang aman dan berpotensi disalahgunakan. Tuduhan kolusi antara TikTok dan pemerintah China semakin memperparah situasi ini.

Data pengguna kini disimpan di peramban Oracle, sebagai langkah untuk meningkatkan jaminan keamanan. Namun, banyak pengguna masih meragukan efektivitas langkah ini dalam melindungi privasi mereka.

Pemerintah AS menjadikan masalah ini sebagai prioritas utama, mendesak agar proses penjualan segera terlaksana. Apabila kesepakatan berhasil, diharapkan akan ada jaminan lebih baik terkait perlindungan data pengguna di masa mendatang.

Perspektif Ekonomi dari Penjualan TikTok

Berdasarkan analis pasar, nilai penjualan TikTok di AS bisa mencapai angka yang signifikan. Ini menjadi kesempatan besar bagi perusahaan yang ingin mengakuisisi platform media sosial tersebut untuk mendapatkan pangsa pasar yang lebih besar. Pasar media sosial yang semakin kompetitif membuat langkah ini sangat strategis.

Namun, pertanyaan tentang siapa yang akan mengambil alih bisnis TikTok masih menggantung. Nama-nama besar di industri teknologi telah dicuatkan sebagai calon potensial, tetapi belum ada keputusan resmi yang diambil hingga saat ini.

Kesepakatan ini juga bakal memberikan dampak simulasi pada perusahaan-perusahaan lain di industri serupa. Para pesaing akan memantau perkembangannya dengan seksama, mengingat betapa berpengaruhnya TikTok dalam bentuk pemasaran digital dan jangkauan audiens.