Perhitungan Kiamat Isaac Newton pada Tahun 2060
2 mins read

Perhitungan Kiamat Isaac Newton pada Tahun 2060

loading…

Isaac Newton. FOTO/ IFL SCIENCE

LONDON – Kehadiran Isaac Newton dalam dunia ilmiah sangat mengesankan, dan sering kali prestasinya dalam fisika dan matematika mengalahkan sisi eksentriknya. Namun, ada beberapa aspek dari kehidupannya yang jarang dibahas, termasuk ketertarikan anehnya pada alkimia dan ramalan kiamat.

Newton adalah tokoh yang banyak memberi pengaruh terhadap pemikiran ilmiah modern. Dalam perjalanan hidupnya, dia memiliki banyak sisi yang unik dan kadang sulit dipahami, termasuk perilakunya yang aneh.

Sering kali, orang lebih mengenal Newton sebagai bapak fisika modern daripada sebagai sosok yang memperdebatkan hal-hal yang ia anggap penting, termasuk ramalan tentang akhir zaman berdasarkan interpretasi Alkitabnya.

Pandangan Unik Newton Terhadap Alkitab dan Kiamat

Isaac Newton memiliki pendekatan yang unik terhadap naskah-naskah suci, terutama Alkitab. Dia percaya bahwa ada pesan tersembunyi dalam teks-teks tersebut yang bisa diungkapkan melalui analisis mendalam.

Walaupun kita mengenalnya sebagai ilmuwan yang berpijak pada data dan fakta, Newton juga kehilangan dirinya dalam spekulasi tentang masa depan. Ini menunjukkan bahwa di balik pemikiran rasionalnya, ada sisi spiritual yang sangat kuat.

Dalam spekulasi pribadinya, Newton berusaha untuk memprediksi kapan dunia akan berakhir. Dia memelajari berbagai justifikasi dalam Alkitab yang ia anggap relevan untuk ramalan tersebut.

Perhitungan Kiamat Newton dan Tahun 2060

Dari catatan yang ditinggalkannya, terlihat bahwa Newton meramalkan tahun 2060 sebagai titik akhir. Perhitungan ini muncul dalam konteks analisis nubuatan yang menurutnya sangat penting untuk dipahami.

Ia mulai dengan mengamati “tanduk kecil” yang digambarkan dalam kitab Daniel, serta momen krusial dalam sejarah, seperti penghancuran Yerusalem pada tahun 70 Masehi. Hal-hal ini menjadi batu pijakan bagi perhitungan dan spekulasi yang ia buat.

Tulisan Newton di atas kertas mencerminkan ketekunannya dalam menjelajahi pandangan-pandangan tidak konvensional yang jarang dibahas di kalangan ilmuwan lainnya. Ini menciptakan gambaran kompleks mengenai siapa dirinya sebagai seorang peneliti.

Meneliti Alkimia dan Okultisme

Salah satu aspek dari kehidupan Newton yang mungkin terasa aneh adalah minatnya terhadap alkimia. Sebagai ilmu dan seni yang berusaha mengubah logam biasa menjadi emas, alkimia memiliki daya tarik tersendiri di zaman Newton.

Bagi Newton, alkimia bukan sekadar upaya untuk membuat emas, tetapi juga suatu bentuk pemahaman tentang dunia. Ia melihat alkimia sebagai cara untuk mendalami makrokosmos dan mikrokomposisi materi.

Ketertarikan Newton akan okultisme menunjukkan sisi spiritual dan mistis yang mendalam. Meskipun banyak yang menganggap ini sebagai hal yang tidak ilmiah, bagi Newton itu adalah bagian integral dalam memahami realitas yang lebih besar.