Pembangunan PDN di Batam: Pemerintah Matangkan Rencana
Pembangunan PDN di Batam – Pemerintah telah melakukan berbagai persiapan untuk membangun Pusat Data Nasional (PDN) di Batam, sebagaimana diungkapkan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi.
Menurut Menkominfo, pemerintah saat ini sedang mengkaji berbagai aspek penting, termasuk aspek lingkungan dan keamanan, untuk memastikan lokasi pembangunan fasilitas ini aman dan sesuai dengan standar yang diperlukan. Fasilitas ini nantinya akan mendukung implementasi Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik (SPBE), yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas pelayanan publik melalui penggunaan teknologi digital.
Menkominfo: Persiapan Matang untuk Pembangunan PDN di Batam
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, menekankan bahwa pemerintah telah melakukan berbagai persiapan agar Pembangunan Pusat Data Nasional (PDN) berjalan lancar, terutama di lokasi yang direncanakan, yaitu Batam.
“Banyak persiapannya supaya pembangunan Pusat Data Nasional ini bisa berjalan dengan baik. Terutama di Batam ini,” tutur Menkominfo dalam siaran pers pada Senin (30/9/2024), usai rapat koordinasi di Kantor Kemenpolhukam.
Menkominfo: Kajian Menyeluruh untuk Keandalan Pusat Data Nasional di Batam
Menkominfo, Budi Arie Setiadi, menyatakan bahwa proses kajian lingkungan dan keamanan dilakukan dengan seksama untuk memastikan bahwa Pusat Data Nasional (PDN) di Batam akan menjadi fasilitas yang andal dan berfungsi dengan optimal. Semua aspek perlu diperhitungkan dengan cermat agar pembangunan PDN berjalan lancar dan sesuai rencana.
Sementara itu, Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo), Nezar Patria, menambahkan bahwa peninjauan pembangunan PDN di Batam saat ini sedang dilakukan untuk mempercepat proses yang tengah berlangsung. “Ini belum apa-apa, ini masih lahan kosong, PDN di sana di Batam,” tuturnya. Ia memperkirakan pembangunan akan memakan waktu sekitar tiga tahun karena proyek ini masih berada dalam tahap awal, dan sangat bergantung pada kerja sama dengan Korea.
Wamenkominfo juga menekankan bahwa pembangunan PDN di Batam membutuhkan kolaborasi dan koordinasi yang kuat antara berbagai instansi agar dapat mempercepat proses pembangunan tersebut.
Belajar dari Insiden Ransomware di PDNS 2, Pemerintah Perketat Keamanan PDN Cikarang
Pemerintah telah menegaskan komitmennya untuk menghadirkan infrastruktur digital yang andal, salah satunya melalui pembangunan Pusat Data Nasional (PDN) di Cikarang, Jawa Barat. Proyek ini mendapatkan perhatian khusus setelah insiden ransomware yang menyerang Pusat Data Nasional Sementara (PDNS 2) beberapa waktu lalu.
Menurut Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Dirjen Aptika) Kementerian Kominfo, Hokky Situngkir, insiden tersebut menjadi pelajaran berharga bagi pemerintah dalam meningkatkan sistem keamanan data nasional. “Harus diakui bahwa insiden PDNS 2 itu memengaruhi bagaimana kita memperbaiki proses pembangunan dan sebagainya. Tetapi, PDN sendiri masih berjalan. Pemerintah kini semakin memperhatikan dari sisi kualitas serta keamanan PDN Cikarang,” tutur Hokky dalam siaran pers yang diterima pada Minggu (11/8/2024).
Pembangunan Infrastruktur PDN Cikarang Mencapai 70 Persen
Lebih lanjut, Hokky Situngkir, Dirjen Aptika Kementerian Kominfo, mengungkapkan bahwa pembangunan infrastruktur PDN Cikarang telah mencapai lebih dari 70 persen. Sementara itu, aspek desain proyek ini sudah rampung lebih dari 80 persen.
Dengan perkembangan tersebut, pemerintah optimistis bahwa PDN Cikarang dapat beroperasi pada awal 2025. Selain itu, evaluasi dan perbaikan terus dilakukan secara berkala untuk memastikan kesiapan fasilitas tersebut. “Kita evaluasi terus-menerus, backup, rancangannya. Intinya sudah bisa aktif tahun depan awal. Infrastruktur desain sudah naik beberapa persen dari sebelumnya,” ujar Hokky.
Meski demikian, waktu peresmian PDN masih menunggu arahan dari pimpinan. Hokky juga menegaskan bahwa timeline pembangunan PDN tidak terlalu terganggu oleh insiden ransomware yang terjadi sebelumnya.
Baca juga artikel kesehatan lainnya.