Penetrasi Internet di Indonesia Capai 79,5 Persen
Penetrasi Internet di Indonesia – Pembangunan infrastruktur di Indonesia dalam satu dekade terakhir telah mengalami kemajuan pesat, terutama di sektor digital. Peningkatan ini sejalan dengan visi pemerintah untuk mewujudkan misi Indonesia Emas 2045, yang bertujuan untuk menciptakan negara yang maju secara ekonomi dan teknologi.
Dalam Dialog FMB9 (Dialog Forum Merdeka Barat 9), Direktur Utama BAKTI (Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Fadhilah Mathar, menekankan betapa pentingnya infrastruktur digital bagi transformasi Indonesia. Menurutnya, infrastruktur digital yang kuat menjadi fondasi utama dalam mewujudkan ekosistem digital yang inklusif dan merata di seluruh wilayah Indonesia, termasuk daerah terpencil dan perbatasan.
Digitalisasi memungkinkan kita untuk lebih efisien
dan memberikan akses lebih luas kepada masyarakat, termasuk di daerah terpencil,” ujar Fadhilah Mathar dalam siaran pers yang diterima pada Kamis (5/9/2024). Kementerian Kominfo, bersama ekosistem digital, berhasil meningkatkan penetrasi internet di Indonesia dari 34,9 persen pada 2014 menjadi 79,50 persen dari total populasi penduduk.
Peningkatan ini tidak hanya memperluas akses masyarakat ke internet, tetapi juga membuka peluang besar bagi pertumbuhan ekonomi digital. “Program digitalisasi yang kami lakukan tidak hanya berhenti pada pembangunan infrastruktur internet, tetapi juga mencakup peningkatan kualitas dan aksesibilitas layanan digital di seluruh pelosok negeri,” tambahnya.
Salah satu program andalan BAKTI Kementerian Kominfo saat ini adalah pembangunan infrastruktur telekomunikasi di daerah 3T (Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal), yang dilakukan melalui jaringan satelit, fiber optik, dan BTS 4G. Namun, pemerataan infrastruktur ini bukan tanpa tantangan. Salah satu tantangan terbesar adalah menciptakan permintaan di wilayah yang sebelumnya tidak terjangkau teknologi digital.
Selain membangun infrastruktur, Fadhilah menegaskan pentingnya peningkatan kapasitas sumber daya manusia melalui program pelatihan digital. “Kami menyadari bahwa digitalisasi hanya akan berhasil jika masyarakat memiliki keterampilan yang memadai untuk memanfaatkannya,” tuturnya.
BAKTI Kominfo Targetkan 630 BTS Kondisi Kahar Rampung Akhir 2024
Pada Juli 2024, BAKTI (Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi) Kementerian Kominfo mengungkapkan rencana ambisiusnya untuk menyelesaikan pembangunan BTS (Base Transceiver Station) yang masih dalam kondisi kahar atau force majeure hingga akhir tahun 2024. Plt. Direktur Layanan Telekomunikasi dan Informasi Badan Usaha BAKTI Kominfo, Yulis Widyo Marfiah, menyatakan bahwa saat ini terdapat sekitar 630 site yang masih dalam kondisi tersebut.
“Saat ini, memang kurang lebih ada 630 site yang masih dalam kondisi kahar, yang kami mencoba selesaikan sampai dengan akhir tahun ini,” ungkap Yulis.
Langkah ini merupakan bagian dari target yang telah dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo, yang menekankan pentingnya pemerataan akses telekomunikasi di seluruh Indonesia, termasuk daerah-daerah yang sulit dijangkau.
Untuk mencapai target tersebut, BAKTI menjalankan proyek pembangunan BTS 4G dalam beberapa tahapan. Tahap pertama mencakup penyelesaian di 148 lokasi, yang akan disusul oleh 220 lokasi pada tahap kedua. Tahap ketiga menargetkan 180 lokasi, dan tahap keempat menyelesaikan pembangunan di 75 lokasi.
Baca juga artikel kesehatan lainnya.